Kamis, 28 Juli 2016

Meraup Sampah Jadi Berkah


ibu-ibu sedang mengguntingi plastik untuk dikreasikan
Wajah Kartini masa kini. Barangkali pas untuk mewakili sosok wanita cantik berparas sunda kental yang telah berhasil mendirikan rumah kreatif Greena, komunitas pendidikan lingkungan hidup yang berfokus pada pengolahan sampah plastik di Kampung Cisalopa, Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Bogor, Jawa Barat. “Bermimpi, empati, dan lakukanlah”, ujar Nina Nuraniyah disela percakapan. Teh Nina, begitu sapaan akrabnya, telah merintis Greena sejak 2009 silam. Berawal dari kepedulian, Greena kini telah membantu banyak Ibu-ibu dan remaja sekitar untuk ikut peduli lingkungan dan memanfaatkan sampah plastik menjadi suatu yang berguna. Buah manis yang ia tuai pada masyarakat adalah bukti usaha besar yang patut diapresiasi bagi setiap kalangan. Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini telah mendedikasikan dirinya untuk lingkungan dan masyarakat. Hidup tak berarti baginya ketimbang harus membiarkan masyarakat larut dalam ketidakpedulian pada lingkungan. Seabrek rutinitas ia lakukan bukan untuk menyibukkan diri, melainkan kecintaannya pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Wanita yang juga aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat Konservasi Hutan dan Lingkungan ini sangat menyayangkan ketika melihat masih banyak anak-anak maupun orang dewasa yang enggan memperhatikan kebersihan, salah satunya membuang sampah tidak pada tempatnya. Nina bersama teman-teman tak pernah lelah untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Dimulai dari anak-anak sekolah dasar, Nina mengajarkan mereka untuk dapat memilah sampah plastik yang masih bisa dimanfaatkan untuk berkreasi.
seorang ibu sedang memilah sampah plastik untuk dijahit
Selalu ada jalan bagi yang bersungguh-sungguh. Nampaknya kalimat itu telah menyihir Nina larut dalam kobaran api semangatnya. Akhirnya, bersama teman-teman seperjuangannya dimasa kuliah, Nina rutin mengunjungi sekolah-sekolah dasar untuk mengadakan sosialisasi daur ulang sampah. Di sekolah, setiap anak wajib menyimpan sampah plastik dari bekas snack atau ciki usai makan, maupun botol atau gelas plastik bekas minum. Nantinya, sampah plastik hasil yang dikumpulkan anak-anak tersebut dibawa ke Greena guna dijadikan barang layak pakai seperti tempat anyaman pensil, rajutan tas barang belanjaan, rajutan tas tangan, anyaman taplak meja, maupun anyaman dompet.



kiri: mahasiswi jepang, teh nina 
Usaha yang dibangun dengan dana mandiri ini menargetkan penjualan produknya mencapai 30 buah dalam sebulan. Banyaknya pesanan biasa datang dari beragam institusi pendidikan seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah. Maupun pesanan-pesanan jumlah besar dari kelompok lainnya. Selain pembuatan produk, ibu-ibu dan remaja lainnya juga mendapat jatah sembako bagi yang mengumpulkan 300 lembar plastik bekas seperti plastik indomie, molto, kopi, dan lain-lain dan akan mendapatkan gula atau minyak ¼ liter, begitupun kelipatannya. Usaha ini sangat menarik minat dan antusiasme warga Kampung Cisalopa rt 01/02. Selain karna penjualan produknya yang meningkatkan perekonomian warga, usaha kreatif ini juga dapat membiasakan warga untuk tidak sembarangan membuang sampah sebab masih bisa didaur ulang dan dimanfaatkan. “Saya pengen masyarakat punya kecintaan pada lingkungannya. Peduli dan jeli melihat peluang. Dari kepedulian itu kita bisa ambil dua manfaat sekaligus, yang pertama lingkungan yang bersih karna membuang sampah di tempatnya, yang kedua kita dapat laba dari hasil daur ulang sampah plastik yang kita buat. Dan itu tidak mengganggu waktu luang ibu-ibu dan remaja”, kata Nina.

Nyatanya, buah kepedulian ini terendus hingga ke Negeri Sakura. Tokyo University misalnya. Setiap tahun, ia mengirimkan mahasiswanya magang di Greena. Keberhasilan Nina tak berhenti sampai disini. Ia menargetkan akan memunculkan produk-produk baru guna memperluas pasar. Hingga kini, Greena telah berhasil memasarkan produknya ke wilayah JABODETABEKA dengan rata-rata pendapatan 7 juta per bulannya. Nina mengungkapkan, tujuan penjualan tahun ini bertambah lagi menuju Jepang. 


hasil karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar