Kamis, 28 Juli 2016

CINTA

Dalam hening terucap namamu
Merambat masuk melalui pori-pori
Lalu mengepung rindu disetiap kondisi

Air mata yang memanggilmu
Seolah bicara tentang kesedihan setiap waktu
Seolah bernyanyi dalam ruang kedap udara

Bagian dadaku bergetar mendengar namamu
Bukan menggigil tapi merasakan sesuatu
Letaknya tak tahu tapi rasanya tepat di sela nafasku

Aku berterimakasih untuk siapapun yang menamaimu
Betapa rasa telah menciptakanmu
Satu nama yang tak tertahankan

Begitulah kami memanggilmu
Meski banyak yang terluka
Tapi kami tetap percaya

Jakarta, 22 November 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar