Oleh: Rizki
Fajariyanti
Selalu ada doa bagi namamu
Selalu ada alasan kembali pada bahumu
Ibu..
Nyatanya aku ini
anakmu
Yang tak mengingat
keberadaanmu
Tak mengorbankan nyawa
demi hidupmu
Nyatanya aku
Tak pernah membuatmu
bahagia
Kau ibu bagi rumah
kami
Rumah yang selalu
dirundung gelisah
dan amarah anak-anakmu
sendiri
Ibu..
Seusiamu kini harusnya
aku sadar
Sebagai seorang muda
yang berjuang untuk sumpahnya
Menjunjung bahasa dan
tanah airnya
Mengabdikan diri dalam
langkah dan doanya
Untuk bangsanya
Kau semakin renta ibu
Semakin sakit sebab
anak-anakmu tak mengurusi
Yang mereka ingat kau
akan mati
Kesenangan adalah obat
mujarab
bagi hidup yang tak
lama lagi
Sajak ini kuabadikan
untukmu Ibu
Yang tak pernah
menangis meski anak-anakmu menyakiti
Yang tak pernah pamrih
meski kau menafkahi
Yang tak pernah
membenci meski kau dihianati
Perangaimu ibu,
Adalah semangat kami
anak-anak negerimu
Doakan agar kami tak
mati sebelum kau selamat
Dari krisis perjuangan
Kau ibu, pertiwi bagi
anak-anakmu.
Jakarta, 21
Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar